Asal kau mengerti
Aku sama halnya gemercik air, bunyi karena ditarik jatuh ke bawah
Aku bak gesek bambu dibelai angin, bersuara karena tempaan saudara saudara lainnya
Aku persis tetes embun nan tergantung dipucuk daun, menunggu pecah terpisah karena dorongan embun lainnya
Aku serupa tanah subur yang belum disadari tuannya, tidak ditanami tumbuhan berguna
Hingga datang waktunya, sinar pagi selalu mencari cara. Menembus dirinya dari celah kesibukan semesta.
Semua ada kesah
Selamat pagi, cinta dan semesta.
***
Subuh, 05.00